Lanjutnya, bahkan tak jarang juga, setelah rusaknya jembatan ini, masyarakat yang memang harus melakukan perjalan sampai ke titik tujuan pun, harus memilih melalui jalan alternatif lain yaitu melewati jalan PT Bara Indah Lestari (BIL), yang dimana jalan tersebut melintasi jembatan gantung dan kemudian melalui kawasan hutan buruh, dengan jarak tempuh lebih jauh mencapai 40 kilo meter lebih, sehingga baru sampai ke jalan lintas.
“Kalau untuk pengusulan proposal jembatan ini agar dapat dibangun, sudah kita ajukan sejak tahun 2015 lalu, baik itu ke Pemkab Seluma dan Provinsi. Tapi nyatanya jembatan ini hingga putuspun tak kunjung direalisasikan perbaikan oleh pihak terkait,” imbuhnya.
Sementara itu, guna mempermudah masyarakat melakukan akses perjalanan kedesa lain dan menunjang kemajuan perputan ekonomi. Untuk pihak terkait, meski masyarakat desa Skalak ini tiggal di area perdalaman, dapat kiranya melakukan pembangunan jembatan Bealy ini agar masyarakat tidak menjadi warga yang terisolir.
“Sekali lagi kita minta dengan sangat, untuk Pemerintah Seluma dan Pemerintah Provinsi, dapat membangun jambatan dan jalan di Desa Skalak ini, agar masyarakat disini tidak merasa seperti masyarakat Terisolir,” tungkasnya. (666)