Ditambahkan Fitri, ia tidak mengetahui pasti apa penyebab penjualan pupuk subsidi oleh Kelompok Tani ini di harga atas HET.
Namun, karena pupuk subisidi ini sangat berarti untuk pihaknya petani padi, lantaran harga pupuk non subsidi lebih mahal dibanding harga pupuk subsidi.
Maka menyikapi hal ini pun, mau tak mau ia tetap membeli pupum subsidi ini dengan harga di atas HET.
“Mau gimana lagi om. Dari pada kita tanam padi enggak ada pupuk, iya kita beli pupuk subsidi ini harga di atas HET. Pupuk non subsidi juga jauh lebih mahal,” terangnya.
Selain itu, senada juga disampaikan Danang, Petani Padi di Desa Sarimulyo Kecamatan Sukaraja, ia menyesalkan harga pupuk subsidi di jual oleh Kelompok Tani ini di atas harga HET seharga Rp160.000/sak 50 kilo gram.
Seharusnya, dengan adanya kelompok tani ini, harga pupuk subsidi jauh lebih murah untuk petani padi, bukan lebih mahal atau sama dengan harga di pasar-pasar yang lainnya.
“Iya kecewa la mas harga pupuk subsidi di jual di atas harga HET. Adanya kelompok tani ini kan seharusnya mempermudah petani, kalau kayak gini kan sama saja dengan tidak ada nya kelompok tani,” pungkasnya. (666)